Jumat, 20 November 2009

PW PII Evaluasi Pendidikan Gratis

Jumat, 20-11-09 | 20:18


MAKASSAR, FAJAR.co.id -- PENGURUS Wilayah (PW) Pelajar Islam Indonesia (PII) Sulsel, mengkritik program pendidikan gratis milik Pemprov Sulsel. Program ini dianggap tidak memiliki sandaran konsepsi yang jelas bahkan sebatas formalitas belaka.

"Dalam mencapai tataran kebijakan, pendidikan gratis tidak memiliki
syarat yang komprehensif dan kuat. Apalagi mencapai tataran konsepsi tidak ada sama sekali sandaran konsepsinya," kritik Ketua PW PII Sulsel, Nugrah Yatna Utama, saat bertandang ke redaksi Harian Fajar. Nugrah Yatna didampingi Bendahara PW PII Sulsel, Nur Ikhsan.

Menurut Nugrah Yatna, pihaknya telah melakukan telaah kritis terhadap program pendidikan gratis. Ada sejumlah kelemahan yang mereka temukan. Misalnya, perhatian terhadap pendidikan usia dini yang masih kurang, ruang sempit bagi yang kurang mampu untuk lanjut ke pendidikan tinggi. (ram)

Kamis, 19 November 2009

Quantum Learning PII Sinjai Direspon


Pendidikan, kini menjadi isu yang tak asing lagi untuk diperbincangkan.Tema ini seolah tak pernah lepas dari perbincangan umat manusia, termasuk Indonesia. Betapa tidak! Pendidikan adalah salah satu motor ideology yang menjadi kunci utama kemajuan sauté bangsa. Maka tak heran, jikalau pendidikan adalah salah satu pilar Kabupaten Sinjai, yang terus diperjuangkan.

Berangkat dari sini, Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Sinjai mencoba merintis sebuah kegiatan yang tentu tak lepas dari tema Pendidikan tersebut: Quantum Learning. Dengan mengusung tema: ”Menemukenali Quantum Learning dalam Melejitkan Semangat Belajar Meraih Kesuksesan”, setidaknya kegiatan ini bisa menjadi stimulasi buat pelajar Sinjai pada khususnya, terutama dalam meningkatkan semangat belajarnya. Sehingga, mereka mampu menjadi pelajar-pelajar berprestasi. Adapun pemateri yang mengisi kegiatan tersebut adalah kader-kader senior PII dan dari Pengurus Wilayah PII Sul-Sel.


Kegiatan Quantum Learning ini dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 8 November 2009, tepatnya di Gedung Sinjai Bersatu. Dengan jumlah peserta lebih dari 115 orang, yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA se-Sinjai. Adapun materi-materi yang disajikan adalah Filosofis belajar dan Quantum Learning, serta Teknik-teknik Quantum Learning (Teknik Membaca: The Power of Reading, Teknik Menghafal: Meningkatkan Daya ingat, Strategi Mencatat Efektif, dan Teknik Menulis). “Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respon yang luar biasa dari teman-teman pelajar se-Sinjai. Paling tidak, ini menunjukkan bahwa pelajar Sinjai masih memiliki minat terhadap pendidikan,” begitu yang diucapkan Yunita, ketua panitia.(Yana Yan)

Rabu, 11 November 2009

Menjawab Pernyataan John Palinggi terhadap Realitas Obyektif "Impeachment" SBY

Oleh: Nugrah Yatna Utama

Ada beberapa point yang sangat urgen dan seharusnya menjadi kajian strategis kita bersama terhadap tulisan atau pernyataan dari pengamat kepolisian John Palinggi, secara real kami melihat ada beberapa hal yang beliau nyatakan selaku pengamat kepolisian :
a. adanya upaya mendiskretkan atau mendegradasikan presiden SBY atau "impeachment" terhadap SBY.
b. adalah SBY dituduh telah melakukan intervensi langsung terhadap penyelesaian skandal ini, walaupun telah di bentuk TPF (Tim 8).

Kalau orang yang terperangkap pada informasi ini tanpa menganalisisnya lebih mendalam ditambah lagi "hipotesa" yang keluar dari pengamat jelas dia akan sependapat dengan hal ini, akan tetapi bagi saya secara pribadi banyak kejanggalan-kejanggalan yang timbul setelah skandal ini muncul terkhusus pada pernyataan-pernyataan yang di keluarkan oleh bapak John Palinggi.

Pertama adanya upaya mendiskretkan atau mendagradasi SBY terkhusus terhadap posisi dan jabatannya selaku presiden RI apalagi hal ini di akibatkan beberapa orang yang tidak puas terhadap hasil Pemilu yang menempatkan SBY sebagai pemenang mutlak, ini pernyataan provokatif dan menggiring opini masyarakat untuk tidak berpikir kritis terhadap problematika yang muncul. Analisis saya terhadap kasus ini dengan memakai logika pembanding bahwa tidak semua yang muncul terkhsus skandal ini sebagai upaya "impeachment" terhadap SBY, akan tetapi lebih real lagi bahwa disinilah mulai terbuka borok-borok(skandal) yang di tutupi oleh KPK dan permainan curang dan licik dari anggoro dan anggodo sehingga inti dari itu semua adalah menjaga kepentingan SBY yang sangat banyak apalagi saking banyaknya kepentingan ini timbul kontraproduktif di dalam implementasinya termasuk peran-peran mis-job dari KPK dan Anggodo yang seharusnya bagi SBY itu tidak akan terjadi apalagi menggangu eksistensi tendensinya di Indonesia, saya melihat sekarang bahwa SBY harap-harap cemas semoga kasus ini tidak terus bergulir dan melebarkan sayap penyelidikannya sehingga dia membentuk tim "independen" untuk mengkaburkan isu ini terkhusus yang berkaitan dengan kepentingannya sendiri, SBY sangat cerdas sebelum oposisi merangsek dan mengkritisi kebijakannya, di dekati dan diberikan posisi strategis, partai yang notabenenya berpeluang menjadi oposisi pun di goyang dan di susupi sehingga menjadi lunak dan menjadi pengikut setia, permainan SBY memang cantik dan ciamik, saya berani bertaruh kenapa tidak ada yang berani menyelidiki nama2 yang di sebutkan di hasil sadap pembicaraan anggodo dan beberapa orang,termasuk bapak SBY kok yang lain dipaksakan untuk diselidiki sedangkan yang lain tidak, kan yang timbul ketidakadilan terhadap penyelidikan skandal ini, apalagi KPK juga terkesan tebang pilih terhadap penyelesaian beberapa kasus,belum lagi si licik Anggodo/Anggoro yang begitu mudahnya mengobok-obok supremasi dan penegakan hukum di Indonesia.

Kedua tentang intervensi yang dilakukan SBY terhadap skandal ini, sudah sangat jelas secara kasat mata konspirasi yang dilakukan sangat vulgar di perlihatkan, terkhusus dengan membnetuk lembaga independen TPF itu sendiri, sampai hari ini untuk berbicara tentang nilai independensi di Indonesia sangat susah bahkan tidak berlaku, apalagi jika kita ingin berbicara tentang sebuah idealisme, TPF itu sendiri tidak bisa kita nafikkan sebagai tim khusus yang memang hasil karya tangan SBY itu sendiri,orang berbeda, walaupun sang ketua tim adnan buyung nasution berkali-kali mengklarifikasi di media bahwa mereka adalah tim independen,tapi walaupun di tutupi yang namanya bangkai akan tercium juga, bagi orang yang berpikir kritis dan realis, sekarang kalau kita melihat pola kerja yang di lakukan oleh TPF adalah polarisasi kerja subyektif, tekanan-tekanan yang mereka lakukan serta pernyataan-pernyataan mereka terkesan seperti ada yang di sembunyikan terkhusus bagi si empunya yang membuat tim ini, tak bisa saya bayangkan jika tim ini dibuat untuk menjaga pamor penguasa dan kepentingannya, Polisi, kejaksaan, KPK, anggodo dan anggoro hanya wayang saja yang memang di angkat dan dimainkan demi kepentingan dalangnya, sangat menarik….

Hari ini kan dalangnya juga sangat ketakutan jika rahasianya terbuka ke publik luas sehingga sang dalang memakai alur cerita yang lain dengan seolah-olah beliau di dzalimi atau impeachment, melankolis politik, aplikatif dan implementasi kebijakan pemerintah lebih banyak saya lihat dalam kinerja bapak SBY dari jilid I yang kemarin sama saja, kalaupun bapak john palinggi menyampaikan dalam pernyataannya bahwa salah satu contoh tidak ada intervensi SBY adalah besan SBY saja di penjarakan, kenapa saya skeptis dan menganggap pernyataan bapak terlalu normatif dan subyektif, pendapat saya bahwa memang sengaja besannya masuk penjara karena memang digunakan untuk menjaga politik pencitraan dan kredibilitas penguasa itu sendiri apalagi kemarin ini kan sangat relevan dengan jargon politik partainya intinya adalah sikat KKN tanpa pandang bulu, mau besan kek, mau saudara kek, kan sudah terbukti dan teruji, berani-beraninya mengklaim sesuatu yang masih menjadi disapora wacana saat itu sehingga saya mengasumsikan pernyataan partai tersebut sebuah klaim untuk klien (penguasa), seharusnya sebagai masyarakat Indonesia saat ini kita harus cerdas dan kritis melihat kondisi di sekitar kita karena nilai kebenaran di nusantara ini perlahan-lahan mencapai titik nadir dan tertinggal hingga meninggal(mati), di Bangsa ini tidak ada kebenaran yang absolute dan mutlak yang memang sebenar-benarnya kebenaran, yang ada adalah sebenar-benarnya kebenaran demi mencapai kepentingan yang sangat tendensius, kekuasaan sangat berpotensi untuk korup (KKN). Wallahu`alam bishawab…….


Selasa, 03 November 2009

Saya Ini Sedang Futur


saya ini sedang futur
terbukti dengan ogah-ogahan datang ke pengajian tiap pekan
dengan alasan klasik kuliahlah, lelahlah, kerjalah, sibuklah, inilah, itulah

saya ini sedang futur
jarang baca buku tentang Islam, lagi demen baca koran
dulu tilawah tidak pernah ketinggalan sekarang satu lembar udeh lumayan
tilawah sudah tidak berkesan, nonton layar emas ketagihan

saya ini sedang futur
mulai malas sholat malam, jarang bertafakkur
ba'da shubuh, kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur
apalagi waktu libur, sampai menjelang dzuhur

saya ini sedang futur
lihat perut semakin buncit, karena junkfood dan pangsit
kalo infaq mulai sedikit dan mulai pelit
apalagi shaum sunnah, perut rasanya ogah

saya ini sedang futur
tak lagi pandai bersyukur
seneng disanjung dikritik murung

saya ini sedang futur
malas ngurusin da'wah, rajin bikin ortu marah
sedikit sekali muhasabah, sering kali meng ghibah

ya..saya memang sedang futur

mengapa saya futur......???
mengapa tidak ada satu ikhwah pun yang menegur dan menghibur??
kenapa batas-batas mulai mengendur??
kepura-puraan, basa basi dan kekakuan subur??
kenapa di antara kita sudah tidak jujur??

kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur??
kenapa di antara kita hanya pandai bertutur??
Ya Allah..berikan hambaMu ini pelipur
agar saya tidak semakin futur
apalagi sampai tersungkur...

ente tau ane lagi futur
sedikit dzikir, banyakan tidur belajar ngawur, IP pun hancur
shohib- shohib kagak ada yang negur

ente tau ane lagi futur
hati beku, otak ngelantur mikirin orang se-dulur,
diri sendiri kagak pernah ngukur

ente taulah ane sekarang
seneng duduk di kursi goyang,
perut kenyang hati melayang
mulut sibuk ngomongin orang,
aib sendiri nggak kebayang

ente tau ane bengal
bangun malem sering ditinggal
otak bebal banyak mengkhayal,
udeh lupa yang namanya ajal

ente tau ane begini
udah sok tau, seneng dipuji ngomong sok suci kayak murrabi,
kagak ngaca diri sendiri

ente tau ane gegabah
petantang petenteng merasa gagah,
diri ngaku-ngaku ikhwah kalo mo muhasabah,
diri ini nggak beda sama sampah

ente tau ane sekarang udah kalah di medan perang
ane pengen pulang kandang,
ke tempat ane dulu datang


nb: buat semua saudaraku....kunjungilah saudaramu tengoklah dia barang sebentar....
mungkin keimanannya sedang berada diujung tanduk
mungkin keimanannaya sedang dipertaruhkan..
raihlah dia..rengkuhlah dia
ajaklah dia bersama melihat terbitnya fajar kebangkitan Islam
ajaklah dia bersama menuju cinta NYA menuju surgaNYa menuju ampunan NYA

janganlah sibuk dengan diri sendiri pedulilah dengan sekelilingmu
pedulilah dengan mereka yang mengharap datangnya secercah cahaya
jadilah orang yang bermanfaat untuk orang-orang disekitarmu



Milis Daarut Tauhiid

Organisasi Pelajar Dukung Gerakan Peduli Padang

Selasa, 06-10-09 | 00:38

MAKASSAR, FAJAR.co.id -- Tiga organisasi pelajar di Sulsel mendukung program Gerakan Peduli Padang yang digagas Gama College. Ketiga organisasi itu adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sulsel, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel, dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Sulsel.

Dalam pertemuan di kantor Gama College Senin, 5 Oktober kemarin, ketiga organisasi itu bersedia mendukung gerakan peduli untuk Padang.
Pertemuan yang dipimpin Dirut Gama College, AM Iqbal Parewangi itu antara lain dihadiri Nugrah Yatha Utama dari PII, Zamri dari IPM, dan Rahman Haq dari IPNU.


"Energi dan empati kemanusiaan harus terus diradiasikan. Banyak cara termasuk dengan menggugah sesama untuk membantu meringankan beban para korban bencana di Padang," kata Iqbal dalam siaran persnya yang diterima Fajar malam tadi.

Untuk penggalangan dana, Iqbal menegaskan pentingnya tiga prinsip. Pertama manajemen terbuka dan akuntabel dengan menggunakan kwitansi donasi rangkap tiga. Kedua, semua bantuan disalurkan kepada korban bencana di Padang. Dan yang terpenting, kata dia, tidak ada sepeser pun bantuan itu untuk dikorek-korek.

"Untuk penggalangan bantuan, seluruh biaya operasional ditanggung Gama College," tambahnya.
Ketua PII Sulsel, Nugrah Yatna menyambut positif gerakan sosial ini. Ia mengatakan kegiatan ini membuktikan organisasi pelajar kembali berdinamika bersama dalam kegiatan sosial kemanusiaan.


"IPNU juga mengapresiasi terbentuknya gerakan kemanusiaan pelajar ini," tambah Sekretaris Umum IPNU Sulsel, Rahman Haq.
Ketiga organisasi ini juga mengetuk kepekaan sosial pelajar se-Sulsel guna membantu pelajar yang menjadi korban gempa di Padang, Sumatera Barat. (rls)

Bersandar Hanya Kepada Allah

Oleh: K. H. Abdullah Gymnastiar

Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah. Dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah. Total, sempurna, segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.

Adapun kita, manusia, diberi kebebasan untuk memilih, "Faalhamaha fujuraha wataqwaaha", "Dan sudah diilhamkan di hati manusia untuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan". Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini. Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk, naudzubillah.


Sedangkan keberuntungan bagi orang-orang yang bersandarnya kepada Allah mengakibatkan dunia ini, atau siapapun, terlampau kecil untuk menjadi sandaran baginya. Sebab, seseorang yang bersandar pada sebuah tiang akan sangat takut tiangnya diambil, karena dia akan terguling, akan terjatuh. Bersandar kepada sebuah kursi, takut kursinya diambil. Begitulah orang-orang yang panik dalam kehidupan ini karena dia bersandar kepada kedudukannya, bersandar kepada hartanya, bersandar kepada penghasilannya, bersandar kepada kekuatan fisiknya, bersandar kepada depositonya, atau sandaran-sandaran yang lainnya.

Padahal, semua yang kita sandari sangat mudah bagi Allah (mengatakan ‘sangat mudah’ juga ini terlalu kurang etis), atau akan ‘sangat mudah sekali’ bagi Allah mengambil apa saja yang kita sandari. Namun, andaikata kita hanya bersandar kepada Allah yang menguasai setiap kejadian, "laa khaufun alaihim walahum yahjanun’, kita tidak pernah akan panik, Insya Allah.

Jabatan diambil, tak masalah, karena jaminan dari Allah tidak tergantung jabatan, kedudukan di kantor, di kampus, tapi kedudukan itu malah memperbudak diri kita, bahkan tidak jarang menjerumuskan dan menghinakan kita. kita lihat banyak orang terpuruk hina karena jabatannya. Maka, kalau kita bergantung pada kedudukan atau jabatan, kita akan takut kehilangannya. Akibatnya, kita akan berusaha mati-matian untuk mengamankannya dan terkadang sikap kita jadi jauh dari kearifan.

Tapi bagi orang yang bersandar kepada Allah dengan ikhlas, ‘ya silahkan ... Buat apa bagi saya jabatan, kalau jabatan itu tidak mendekatkan kepada Allah, tidak membuat saya terhormat dalam pandangan Allah?’ tidak apa-apa jabatan kita kecil dalam pandangan manusia, tapi besar dalam pandangan Allah karena kita dapat mempertanggungjawabkannya. Tidak apa-apa kita tidak mendapatkan pujian, penghormatan dari makhluk, tapi mendapat penghormatan yang besar dari Allah SWT. Percayalah walaupun kita punya gaji 10 juta, tidak sulit bagi Allah sehingga kita punya kebutuhan 12 juta. Kita punya gaji 15 juta, tapi oleh Allah diberi penyakit seharga 16 juta, sudah tekor itu.

Oleh karena itu, jangan bersandar kepada gaji atau pula bersandar kepada tabungan. Punya tabungan uang, mudah bagi Allah untuk mengambilnya. Cukup saja dibuat urusan sehingga kita harus mengganti dan lebih besar dari tabungan kita. Demi Allah, tidak ada yang harus kita gantungi selain hanya Allah saja. Punya bapak seorang pejabat, punya kekuasaan, mudah bagi Allah untuk memberikan penyakit yang membuat bapak kita tidak bisa melakukan apapun, sehingga jabatannya harus segera digantikan.

Punya suami gagah perkasa. Begitu kokohnya, lalu kita merasa aman dengan bersandar kepadanya, apa sulitnya bagi Allah membuat sang suami muntaber, akan sangat sulit berkelahi atau beladiri dalam keadaan muntaber. Atau Allah mengirimkan nyamuk Aides Aigepty betina, lalu menggigitnya sehingga terjangkit demam berdarah, maka lemahlah dirinya. Jangankan untuk membela orang lain, membela dirinya sendiri juga sudah sulit, walaupun ia seorang jago beladiri karate.

Otak cerdas, tidak layak membuat kita bergantung pada otak kita. Cukup dengan kepleset menginjak kulit pisang kemudian terjatuh dengan kepala bagian belakang membentur tembok, bisa geger otak, koma, bahkan mati.

Semakin kita bergantung pada sesuatu, semakin diperbudak. Oleh karena itu, para istri jangan terlalu bergantung pada suami. Karena suami bukanlah pemberi rizki, suami hanya salah satu jalan rizki dari Allah, suami setiap saat bisa tidak berdaya. Suami pergi ke kanotr, maka hendaknya istri menitipkannya kepada Allah.

"Wahai Allah, Engkaulah penguasa suami saya. Titip matanya agar terkendali, titip hartanya andai ada jatah rizki yang halal berkah bagi kami, tuntun supaya ia bisa ikhtiar di jalan-Mu, hingga berjumpa dengan keadaan jatah rizkinya yang barokah, tapi kalau tidak ada jatah rizkinya, tolong diadakan ya Allah, karena Engkaulah yang Maha Pembuka dan Penutup rizki, jadikan pekerjaannya menjadi amal shaleh."

Insya Allah suami pergei bekerja di back up oleh do’a sang istri, subhanallah. Sebuah keluarga yang sungguh-sungguh menyandarkan dirinya hanya kepada Allah. "Wamayatawakkalalallah fahuwa hasbu", (QS. At Thalaq [65] : 3). Yang hatinya bulat tanpa ada celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun ; Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada Allah, maka bakal dicukupi segala kebutuhannya. Allah Maha Pencemburu pada hambanya yang bergantung kepada makhluk, apalagi bergantung pada benda-benda mati. Mana mungkin? Sedangkan setiap makhluk ada dalam kekuasaan Allah. "Innallaaha ala kulli sai in kadir".

Oleh karena itu, harus bagi kita untuk terus menerus meminimalkan penggantungan. Karena makin banyak bergantung, siap-siap saja makin banyak kecewa. Sebab yang kita gantungi, "Lahaula wala quwata illa billaah" (tiada daya dan kekuatan yang dimilikinya kecuali atas kehendak Allah). Maka, sudah seharusnya hanya kepada Allah sajalah kita menggantungkan, kita menyandarkan segala sesuatu, dan sekali-kali tidak kepada yang lain, Insya Allah.

Senin, 02 November 2009

Teror Sistematis Al-Aqsho oleh Zionis Israel La`natullah


Oleh: Nugrah Yatna Utama

Sudah sangat jelas di dalam Al-Qur`an tentang perangai, perilaku dan sifat buruk kaum Israil,kaum pembangkang terhadap Allah,kaum bengis dan haus darah,kaum sumber malapetaka dan masalah di muka bumi ini dan terkhusus hari ini,adalah bangsa Israel adalah bangsa yang harus bertanggung jawab terhadap penistaan dan penjajahan terhadap bumi para nabi dan negara Palestina, merekalah musuh abadi umat Islam dan dengan janji Allah pula dalam kitab sucinya,umat ini akan menghancurkan mereka,insya Allah.

Belum hilang dari ingatan kita saat beberapa bulan yang lalu tentang pembantaian di Gaza dan termutakhir tentang agresi dan ekspansi mereka ke masjid suci Al-Aqsho yang terus berlangsung hingga tulisan ini kami terbitkan menurut Anggota parlemen Palestina Jamal al Khudry, yang juga ketua Komite Rakyat Anti Blokade, mengatakan bahwa berulangnya penyerbuan masjid Al-Aqsha bukan merupakan upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok ekstremis Yahudi, tetapi kebijakan sistematis yang diprogram memiliki tujuan dari pemerintah Zionis untuk melakukan yahudisasi al Quds dan melenyapkan fitur-fitur Arab dan Islam di sana.


Khudry mengatakan, "Serangan ini menuntut persatuan Palestina mengatasi perbedaan dan berbaris kokoh mendukung pembelaan al Quds dan masjid Al-Aqsha."Dia melanjutkan, "Yang paling berbahaya dari apa yang dapat diteropong adalah bahwa agresi ini adalah bagian dari lingkaran yang terus-menerus, sebagai pelaksanaan kebijakan yahudisasi terhadap kota al Quds (masjid Al-Aqsho) yang diadopsi pemerintahan penjajah Israel."

Khudry menegaskan kebijakan berbahaya ini harus dihadapi melalui program-program komprehensif. Yang memerlukan upaya kombinasi Arab dan Islam di level pemerintah, lembaga-lembaga dan rakyat dengan usaha rakyat Palestina untuk menghadapi bahaya ini. Dia menegaskan bahwa warga Palestina dalam dan al Quds hari ini sebagai orang terdepan mengemban tugas membela Al-Aqsha dengan telanjang dada. Dia menyerukan perlunya dukungan kepada mereka melalui berbagai cara.

Ia mengimbau kepada pada pejabat di Arab dan dunia Islam; bekerja untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam menghadapi bahaya besar yang mengancam eksistensi masjid Al-Aqsho dan masa depan mereka di al Quds. sekarang tugas kita semua yang mengaku Allah rabbnya dan Muhammad nabi dan rasulnya,untuk menjawab panggilan ini dengan tindak lanjut yang memungkinkan untuk kita mempertahankan Al-Aqsho dan membantu saudara-saudara kita dari rongrongan bangsa kafir yahudi-israel-zionis La`natullah cucu dari kera dan babi,mari saudaraku sesama muslim......... Allahu Akbar....... Allahu Akbar...... Allahu Akbar..... !!!!!