Jumat, 20-11-09 | 20:18









MAKASSAR, FAJAR.co.id -- PENGURUS Wilayah (PW) Pelajar Islam Indonesia (PII) Sulsel, mengkritik program pendidikan gratis milik Pemprov Sulsel. Program ini dianggap tidak memiliki sandaran konsepsi yang jelas bahkan sebatas formalitas belaka.
"Dalam mencapai tataran kebijakan, pendidikan gratis tidak memiliki syarat yang komprehensif dan kuat. Apalagi mencapai tataran konsepsi tidak ada sama sekali sandaran konsepsinya," kritik Ketua PW PII Sulsel, Nugrah Yatna Utama, saat bertandang ke redaksi Harian Fajar. Nugrah Yatna didampingi Bendahara PW PII Sulsel, Nur Ikhsan.
Menurut Nugrah Yatna, pihaknya telah melakukan telaah kritis terhadap program pendidikan gratis. Ada sejumlah kelemahan yang mereka temukan. Misalnya, perhatian terhadap pendidikan usia dini yang masih kurang, ruang sempit bagi yang kurang mampu untuk lanjut ke pendidikan tinggi. (ram)










MAKASSAR, FAJAR.co.id -- PENGURUS Wilayah (PW) Pelajar Islam Indonesia (PII) Sulsel, mengkritik program pendidikan gratis milik Pemprov Sulsel. Program ini dianggap tidak memiliki sandaran konsepsi yang jelas bahkan sebatas formalitas belaka.
"Dalam mencapai tataran kebijakan, pendidikan gratis tidak memiliki syarat yang komprehensif dan kuat. Apalagi mencapai tataran konsepsi tidak ada sama sekali sandaran konsepsinya," kritik Ketua PW PII Sulsel, Nugrah Yatna Utama, saat bertandang ke redaksi Harian Fajar. Nugrah Yatna didampingi Bendahara PW PII Sulsel, Nur Ikhsan.
Menurut Nugrah Yatna, pihaknya telah melakukan telaah kritis terhadap program pendidikan gratis. Ada sejumlah kelemahan yang mereka temukan. Misalnya, perhatian terhadap pendidikan usia dini yang masih kurang, ruang sempit bagi yang kurang mampu untuk lanjut ke pendidikan tinggi. (ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SYUKRON TELAH MEMBERIKAN KOMENTAR